Slot demo – Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, diminta untuk fokus dengan diri sendiri daripada selalu pikirkan Marc Marquez yang memang lebih baik.

MotoGP 2025 menjadi musim yang berat bagi seorang Bagnaia setidaknya hingga seri kedelapan berakhir karena dia mendapatkan rekan setim yang hebat.

Adalah Marc Marquez yang memang tampil lebih mumpuni sebagai rekrutan anyar Ducati dibandingkan murid kebanggaan Valentino Rossi tersebut.

Pembalap berjuluk Baby Alien tersebut untuk sementara menduduki puncak klasemen MotoGP 2025 dengan sudah mengemas 233 poin.

Dengan raihan poin itu, Marquez unggul jauh atas Bagnaia yang masih tertahan di peringkat ketiga dengan jarak total 93 angka.

Torehan itu didapatkan rider berusia 32 tahun tersebut setelah mendapatkan hasil enam podium dengan empat kemenangan dalam sesi balapan utama.

Untuk sesi sprint race, Marquez kian tak terbendung untuk menancapkan hegemoninya dengan raihan delapan podium dengan tujuh kemenangan.

Tak ayal, rentetan hasil apik dari peraih delapan gelar juara dunia tersebut menghadirkan pengaruh yang tak langsung bagi mentalitas Bagnaia.

Beban karena mengusung embel-embel rider paling senior di Ducati sering berbuah pahit bagi juara MotoGP musim 2022 dan 2023 itu saat berada di lintasan.

Sorotan tajam sempat didapatkan Bagnaia lantaran dalam dua seri terakhir dia gagal mendapatkan poin satu pun dari sesi balapan utama.

Rider berusia 28 tahun tersebut berhasil bangkit dan keluar dari fase suram tersebut pada GP Aragon meski hal itu belum bisa menyingkirkan bayangan Marquez sepenuhnya.

Usai absen dari podium balapan utama di dua seri sebelumnya, Bagnaia kembali usai finis di tempat ketiga di belakang Marquez sebagai pemenang dan Alex Marquez di urutan kedua.

Hasil pada GP Aragon tersebut tak ayal menjadi kode kecil bagi kebangkitan seorang Bagnaia yang mengaku sudah kehilangan sensasi terbaik dengan motor Desmosedici GP25.

Kiprah pembalap asal Italia tersebut turut mengundang perhatian dari pengamat MotoGP ternama, Carlo Pernat.

Bagi mantan manajer Valentino Rossi tersebut, Bagnaia sudah menorehkan comeback yang kuat untuk bisa tampil kompetitif lagi.

Di mata Pernat, performa Bagnaia bisa lebih baik lagi jika dia mampu melupakan bayangan Marquez yang kini sudah berada dalam pikirannya.

“Bagnaia telah melakukan comeback yang kuat,” kata Pernat, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.

“Mungkin Bagnaia telah memahami satu hal, dia telah menyingkirkan Marc Marquez dari pikirannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Pernat juga menyebut bahwa kesulitan yang dialami Bagnaia pada awal musim MotoGP 2025 ini terjadi karena dia perfeksionis.

Hal tersebut sangat berbeda dengan Marquez yang bisa menutupi kekurangan mmotor Ducati musim ini dengan bakat hebatnya.

“Dia sudah memikirkannya sejak balapan pertama, dia adalah seorang perfeksionis,” kata Pernat.

“Dan orang yang perfeksionis tak akan berhasil dalam hal memperbaiki motor hingga mencapai kondisi 100 persen.”

“Namun Marquez, yang memiliki bakat dan mampu mengatasi masalah, tidak peduli.”

“Mari kita berharap Bagnaia, hanya dengan menyingkirkan Marquez, dia dapat kembali menjadi dirinya sendiri, saya harap begitu, karena dia adalah seorang juara,” imbuhnya.